Senin, 28 November 2011

Menyingkirkan Lemak di Perut


Jakarta, Dibandingkan timbunan lemak di bagian tubuh lain, lemak di perut paling banyak menyebabkan masalah. Lemak di perut juga dapat menggangu penampilan, sehingga banyak orang berusaha menghilangkan lemak perut. Ada beberapa cara sehat untuk menyingkirkan lemak di perut.

Jika lemak sudah menumpuk di perut, tubuh tidak lagi menyebarkan kelebihan lemak ke seluruh bagian tubuh. Lemak yang suka 'berkumpul' di perut adalah lemak visceral atau intra-abdomen, yaitu lemak yang berhubungan dengan kolesterol tinggi, insulin tinggi, trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi dan masalah lainnya.

Inilah yang menyebabkan lemak di perut dapat memicu berbagai penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung, hipertensi, kolesterol tinggi, kanker, diabetes, lemot (berpikir lambat), sleep apnea (gangguan tidur) dan masalah kandung empedu.

Dilansir Health24, Selasa (30/11/2010), berikut beberapa cara sehat untuk dapat menyingkitkan lemak di perut:

Tidak minum alkohol
Alkohol dan gula dalam bir cenderung memperlambat metabolisme tubuh, sehingga menimbun lemak di perut. Minuman beralkohol juga mengandung senyawa estrogenik yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan berkontribusi untuk mendapatkan lemak. Alkohol diketahui memperlambat kemampuan tubuh untuk membakar lemak lebih dari 30 persen.


Perhatikan makanan
Semua latihan tidak akan berarti bila tidak dikombinasikan dengan diet sehat dan seimbang. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dari makanan:
  1. Minum 8 sampai 12 gelas air putih untuk dapat membantu metabolisme tubuh
  2. Kurangi makanan manis, berlemak, gorengan, makan olahan (keripik, pizza, fast food, soda, kue, dll).
  3. Makan lebih banyak gandum, roti dan sereal.
  4. Perbanyak makan sayur dan buah
  5. Makan lebih banyak serat larut (apel dikupas, gandum, ceri, dll).

Rileks
Pastikan meluangkan waktu dan bersantai secara teratur. Stres telah terbukti menyebabkan ketidakseimbangan hormon, terutama yang melibatkan hormon kortisol, yang dikeluarkan selama stres dan dapat menstimulasi penyimpanan lemak di sekitar perut.

Lakukan latihan aerobik dan kardiovaskular
Cara yang paling efektif untuk mengurangi lemak di seluruh tubuh termasuk di perut adalah dengan memulai program latihan teratur aerobik dan kardiovaskular.

Latihan yang dapat menghilangkan lemak di perut misalnya berjalan, berenang, berlari, bersepeda, sepak bola, tenis, squash, lompat tali, dayung dan berbagai olahraga lainnya.

Lakukan latihan otot perut
Setelah menghilangkan lemak di tubuh, perlu juga melakukan beberapa latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot perut. Latihan otot perut dapat mencegah lemak 'berkumpul' lagi di perut. Contoh latihan yang dapat memperkuat otot perut adalah sit up atau berbagai latihan gym.

Sedot Lemak Tak Bikin Lemak Kapok Datang Lagi

Jakarta, Salah satu cara menurunkan berat badan secara instan melalui liposuction (sedot lemak). Tapi ternyata cara ini tidak memberikan solusi permanen, karena lemak bisa datang kembali.

Sebuah studi menunjukkan lemak bisa kembali pada tempat yang sama atau justru di tempat lain yang tidak diinginkan. Studi ini dilakukan oleh peneliti dari University of Colorado dengan melibatkan 14 perempuan sehat.

Dalam studi ini partisipan yang terlibat berusia rata-rata 40 tahun yang memiliki proporsi besar lemak di jaringan adiposa. Dalam prosedur ini lemak yang disedot rata-rata 2,1 persen dari tubuhnya.

Setelah melakukan sedot lemak, maka peneliti mengukur perubahan yang terjadi di dalam tubuh partisipan saat 6 minggu, 6 bulan dan satu tahun dengan menggunakan MRI serta scan X-ray.

Hasil yang didapatkan setelah satu tahun melakukan liposuction adalah jaringan adiposa muncul kembali di daerah perut sebagai lemak subkutan (tepat di bawah kulit) dan lemak visceral (dalam) di sekitar perut. Kondisi ini terlepas dari apakah perut menjadi sasaran sedot lemak atau tidak.

Para peneliti juga berkesimpulan mekanisme di balik terjadinya penumpukan kembali massa di jaringan adiposa memang masih belum pasti, tapi hal ini menjadi sesuatu yang sangat menarik. Hasil temuan ini dipublikasikan secara online dan cetak dalam jurnal Obesity, seperti dikutip dari LATimes, Rabu (4/5/2011).

Dalam teknik sedot lemak, tidak semua lemak di dalam tubuh diambil tapi hanya di bagian tertentu saja. Lemak-lemak yang letaknya berada jauh di dalam rongga perut tidak bisa dihilangkan hanya dengan sedot lemak.

Sedot lemak sebaiknya dijadikan pilihan terakhir jika cara yang lain sudah tidak membuahkan hasil karena teknik ini membutuhkan perawatan yang sulit dan tidak murah serta harus dilakukan oleh ahli bedah yang berkompeten untuk mengurangi efek samping yang mungkin timbul.

Minggu, 27 November 2011

Lemak Perut Bikin Orang Lemot


Jakarta, Selama ini penumpukan lemak di perut identik dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Tapi ternyata lemak perut ini juga mempengaruhi otak dan bisa membuat seseorang menjadi lambat berpikir alias lemot (lemah otak).

Ketika peneliti memberikan tes memori terhadap orang dewasa paruh baya diketahui bahwa orang gemuk memiliki aktivitas lebih sedikit atau kurang di bagian otak yang berkaitan dengan kemampuan mengingat fakta atau informasi.

Dalam penelitian ini juga diketahui orang yang memiliki lemak perut akan mengalami penyusutan otak, serta memiliki tingkat sensitivitas insulin yang buruk. Hal ini menyebabkan fungsi otak menjadi lebih lambat dan membuat orang tidak bisa berpikir dengan cepat.

Sebuah studi tahun 2009 yang dilakukan oleh University of Pittsburgh menemukan bahwa otak dari orang yang memiliki kelebihan berat badan (overweight) akan mengalami penyusutan sebesar 4 persen, sedangkan orang yang obesitas (di atas overweight) akan mengalami penyusutan otak sebesar 8 persen.

Sudha Seshadri, MD, seorang profesor neurologi dari Boston University School of Medicine menuturkan penyebab dari masalah ini adalah lemak perut dalam yang juga dikenal sebagai lemak visceral (visceral fat). Hasil penelitian ini telah dipublikasikan secara online tahun 2010 di Annals of Neurology.

"Semakin besar jumlah lemak visceral yang dimiliki seseorang akan membuat otaknya semakin kecil. Volume otak yang kecil ini berhubungan dengan menurunnya fungsi kognitif seseorang," ujar Sudha Seshadri, MD, seperti dikutip dari WebMD, Minggu (14/11/2010).

Penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan bahaya lain dari lemak di perut, yaitu dapat meningkatkan risiko serangan jantung, penyakit jantung lain, diabetes, stroke, demensia (pikun) dan beberapa jenis kanker.

Hal ini dikarenakan lemak perut atau visceral fat ini berhubungan dengan kolesterol tinggi, insulin tinggi, trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi dan masalah lainnya.


  Vera Farah Bararah - detikHealth