Senin, 14 Juni 2010

LINGKAR PINGGANG: Barometer Kesehatan Anda

Obesitas kini menjadi epidemi, bahkan sejak umur balita. Dan itu menjadi masalah, karena berat badan berlebih berarti menyimpan bom waktu untuk meledaknya sejumlah penyakit di kemudian hari. Sebenarnya, Hipocrates (460-359 SM) yang lebih dikenal sebagai bapak ilmu pengetahuan, sejak jauh hari telah menyatakan bahwa orang gemuk lebih cepat meninggal.
Selain tidak enak dipandang, obesitas juga menyimpan banyak sisi negatif. Tubuh jadi cepat lelah, pernapasan terganggu, bahkan henti napas waktu tidur. Dan yang lebih seram lagi, kelewat gemuk bikin tubuh rawan dihinggapi penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, serta radang sendi. Obesitas tidak hanya dihubungkan dengan penyakit fisik, namun juga dengan masalah kejiwaan, terutama kecemasan. Masalah psikososial juga dialami oleh anak-anak yang obese.
Penyebab Obesitas
Secara sederhana, obesitas berarti keadaan penumpukan lemak yang berlebihan di jaringan adiposa. Keadaan ini timbul akibat pengaturan makan yang tidak baik, gaya hidup kurang gerak, dan faktor keturunan (genetik).
Kelebihan energi makanan yang kita konsumsi secara kumulatif akan ditimbun sebagai cadangan energi berupa lemak tubuh. Ketidak-seimbangan antara energi yang masuk dan yang digunakan tubuh membuat berat badan bertambah.
Peranan genetik dalam kejadian obesitas terbukti dari adanya risiko obesitas sekitar 2 -3 kali lebih tinggi pada individu dengan riwayat keluarga obesitas
Bagaimana mengukur obesitas?
Untuk mengukur obesitas digunakan ukuran  indeks massa tubuh (IMT). IMT dihitung dari: Berat badan (Kg) dibagi Tinggi badan kuadrat (M2)
Berat-badan (Kg)
Tinggi-badan2 (M2)

 
Kisaran normal IMT Asia-Pasifik 18,5-22,9 kg/m².Lebih dari itu masuk kelompok berisiko, dan bila IMT di atas 25 kg/m² disebut sebagai obesitas
Contoh: Bila tinggi badan 160 cm dan berat badan 70 kg. Maka IMT=
              70 kg         = 
           70 kg       =
27,4 kg/m2
(1,6 X 1,6) m2       
2,56 m2


 
 
IMT 27,4 berarti dalam keadaan obesitas dan dianjurkan menurunkan berat badan dalam kisaran 49 - 60 kg agar mencapai IMT 18,5 – 22,9 
Sayang IMT tidak mencerminkan distribusi timbunan lemak di dalam tubuh. Untuk menilai timbunan lemak perut dapat digunakan rasio lingkar pinggang dan pinggul (RLPP) atau mengukur lingkar pinggang (LP) saja karena lebih praktis. Cara ini mudah, dengan menggunakan pita meteran (seperti yang digunakan oleh penjahit) diukur bagian-bagian tubuh untuk mengetahui banyaknya lemak tubuh.  
Gemuk pada pria umumnya seperti apel (android), lemak banyak disimpan di pinggang dan rongga perut. Sedangkan wanita menyerupai pir (gynecoid), penumpukan lemak terjadi di bagian bawah, seperti pinggul, pantat dan paha.
Gemuk bentuk ‘apel’ lebih berbahaya dibandingkan gemuk bentuk ‘pir’. Yang berbahaya adalah timbunan lemak di dalam rongga perut, yang disebut sebagai obesitas sentral.  
Mengingat obesitas sentral sering dihubungkan dengan komplikasi metabolik dan pembuluh darah (kardiovaskuler), tampaknya pengukuran LP lebih memberi arti dibandingkan IMT. Adanya timbunan lemak di perut tercermin dari meningkatnya LP.  
Dr Xavier Jouven dkk, peneliti dari Prancis, melakukan penelitian terhadap 7.000 polisi Prancis yang meninggal antara tahun 1967 - 1984 dengan sebab serangan jantung. Mereka mengukur LP dan IMT. Pria-pria berperut buncit memiliki kemungkinan meninggal lebih cepat. Kesimpulannya: "Risiko meninggal mendadak itu meningkat karena kepadatan lemak di perut,"
Selain itu, penelitian tersebut juga mendapati bahwa ternyata orang-orang dengan IMT yang tinggi tidak berisiko meninggal dini kecuali mereka yang memiliki lingkar pinggang besar.  
Sebagai patokan, pinggang berukuran ≥ 90 cm merupakan tanda bahaya bagi pria, sedangkan untuk wanita risiko tersebut meningkat bila lingkar pinggang berukuran ≥ 80 cm.  
"Jangan hanya menghitung tinggi badan, berat badan dan IMT saja, lebih baik jika disertai dengan mengukur lingkar pinggang”

Panjang Ikat Pinggang Mencerminkan Kadar Kolesterol..!
Salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner adalah karena terjadinya dislipidemia. Manifestasi dislipidaemia adalah tingginya kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida, serta rendahnya kolesterol HDL.
Selama ini dokter melakukan pemeriksaan kolesterol, tekanan darah dan tingkat kegemukan untuk mengukur risiko penyakit jantung. Kolesterol LDL lebih dikenal sebagai kolesterol jahat, karena dapat menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh koroner. Oleh karena itu, usahakan untuk selalu rendah kadar kolesterol LDL anda (<130) dan rendah kolesterol total (<200 mg/dl).
Sebaliknya jenis kolesterol HDL dikenal sebagai kolesterol baik, karena bersifat proteksi terhadap terjadinya penyakit jantung koroner. Oleh karena itu, usahakan selalu tinggi kadar kolesterol HDL anda (> 45 mg/dl).  
Semakin banyak timbunan lemak di rongga perut akan diikuti dengan tingginya kolesterol LDL dan kolesterol total. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kadar kolesterol LDL semakin panjang ikat pinggang orang tersebut.
Untuk menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL, selain diet dan obat-obatan, adalah dengan menurunkan berat badan. Sedangkan untuk kolesterol HDL, semakin besar lingkar pinggang (semakin banyak timbunan lemak di perut) akan diikuti dengan merendahnya kadar kolesterol HDL. Jadi, semakin panjang ikat pinggang seseorang, maka akan semakin rendah kadar kolesterol HDLnya.
Untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL, selain obat-obatan, adalah dengan meningkatkan aktifitas fisik dan menurunkan berat badan.
Suatu penelitian membuktikan bahwa dengan melakukan senam aerobik yang membakar 6 kilokalori per menit selama satu jam, 3-4 kali /minggu dalam kurun waktu 6 bulan, dapat meningkatkan kolesterol HDL sebesar 33%.

Lingkar Pinggang sebagai Indikator Risiko Diabetes
Diabetes adalah suatu penyakit kronis yang banyak diderita orang dengan berbagai komplikasinya. Berat badan yang berlebih hingga kegemukan membuat seseorang berisiko terkena diabetes.
Seorang peneliti dari Swedia menemukan bahwa lingkar pinggang dapat digunakan untuk mengukur resistensi insulin, dan dapat menjadi indikator yang baik untuk melihat apakah seseorang berisiko untuk terkena diabetes. 
Resistensi insulin merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara baik. Bila dilakukan pemeriksaan darah, dapat ditemukan kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal tetapi belum sampai menjadi diabetes. Keadaaan ini disebut sebagai pra-diabetes.

SINDROM METABOLIK atau “SINDROM PERUT BUNCIT”
Sindrom metabolik adalah kumpulan gejala, yang secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, diabetes, dll.
Kumpulan gejala pada Sindrom Metabolik
                    (menurut  IDF 2005) :
Obesitas ( LP wanita > 80 cm, pria > 90 cm) ditambah 2 dari 4 Faktor berikut ini :
1. Trigliserida         ≥ 150 mg/dl
2. Kolesterol  HDL < 40 mg/dl (pria), < 50 mg/dl (wanita)
3. Hipertensi
    Tekanan darah sistolik    ≥130 mmHg
    Tekanan darah diastolik  ≥  85 mmHg
4. Glukosa darah puasa   ≥ 100 mg/dl
Oleh karena itu, untuk mendeteksi Sindrom metabolik perlu dilakukan:
         Pemeriksaan Fisik : Lingkar Pinggang dan Tekanan Darah
         Pemeriksaan Laboratorium : Glukosa Darah, Kolesterol HDL, Trigliserida, Adiponektin
Secara ringkas, agar Sindrom Metabolik tidak berkembang menjadi penyakit berbahaya, perlu dilakukan berbagai upaya, yaitu:
  1. Menurunkan berat badan
  2. Mendeteksi kelainan (lingkar pinggang, tekanan darah, data laboratorium )
  3. Intervensi terhadap kelainan yang ditemukan (diet, olahraga, obat-obatan)
  4. Evaluasi & pemantauan secara berkala (pemeriksaan fisik dan laboratorium)
 
Memerangi Obesitas
Apa alasan anda ingin turun berat badan ?
- Ingin tampil ideal di acara khusus (kawinan)
- Ingin lebih percaya diri
- Karena pasangan Anda !!
- Tuntutan profesi – harus berat badan ideal
- Disuruh dokter !!!
- Mengganggu kesehatan !

 
Seberapa serius kah ? …..
Kini banyak orang mulai berlomba-lomba mengurangi bobot tubuhnya, meskipun banyak yang melakukannya dengan cara keliru, bahkan ingin langsing dengan cara instant. Sayang bukannya langsing yang didapat, tapi ujung-ujungnya malah masuk rumah sakit.
Mengusir gemuk bisa dibilang gampang-gampang susah. Seringkali berat badan naik kembali setelah berhasil diturunkan. Hal inilah yang disebut sebagai “Efek Yo-Yo”, yaitu berat badan naik-turun seperti gerakan mainan yo-yo.
 
Apakah anda termasuk obese?
Jika tidak tergolong obese, pertahankan pola hidup sehat agar tidak terjadi obesitasJika tergolong obese, jangan anggap remeh, lakukan tindakan segera agar tidak muncul berbagai penyakit yang terkait obesitas
 Bagaimana mencegah Obesitas ?
  • Pola makan seimbang
  • Pola hidup seimbang   (olahraga / aktivitas fisik)
  • Pola pikir positif   (menghindari / mengelola stress)
  • Memantau kesehatan berkala  (PENTING, tetapi sering dilupakan)
Yang perlu dilakukan jika anda OBESE
  1. Menurunkan berat badan :
  • Intervensi Pola Makan
  • Intervensi Pola Aktivitas
  • Pola Hidup Sehat (tidak merokok, tidak stress)
  1. Deteksi Sindrom Metabolik : melalui pemeriksaan fisik & laboratorium
    3.  Tambahan terapi sesuai dengan kondisi Sindrom Metabolik
Saat ini beragam cara memerangi obesitas banyak kita jumpai, mulai cara konvensional seperti mengatur pola makan, hidup teratur, berolahraga, sampai menggunakan alat bantu misalnya obat pelangsing, akupuntur, sedot lemak, dll.  
 
Tips Panduan Makan Pintar
  • Makan 3 kali sehari, jangan menghindari sarapan lalu makan berlebihan di siang harinya.
  • Konsumsi lebih banyak buah, sayur, padi-padian, dan sereal.
  • Kurangi camilan tinggi lemak dan makanan cepat saji misalnya keripik kentang, hot dog, dll.
  • Jangan makan terburu-buru
  • Biasakan makan teratur pada waktunya
  • Minumlah segelas air sebelum mulai makan.
  • Mulailah hidangan anda dengan sup rendah lemak atau salad
  • Perhatikan ukuran, gunakan piring yang lebih kecil.
  • Bereskan meja segera setelah makan (hindari godaan menghabiskan makanan yang tersisa).
  • Baca label, pilih makanan yang mengandung < 10 gram lemak per 100 gram makanan.
  • Jika menggunakan mentega/margarin, oleskan tipis-tipis saja.
  • Pilih alternatif rendah lemak, misalnya susu rendah lemak
  • Batasi konsumsi daging berlemak
  • Buang semua lemak pada daging, sisihkan kulit ayam
  • Pilih cara memasak dengan dibakar / dipanggang
 
Obat Pelangsing
Obat yang sering dijumpai di pasaran adalah orlistat, yang bekerja menghambat penyerapan 30% lemak dari makanan di usus besar. Efek  buangan minyak yang dihasilkan, bukanlah efek samping, melainkan efek kerja orlistat yang berkaitan erat dengan pola makan pasien yang tinggi lemak.  Walaupun ada penurunan kadar A, D, E, K, tetapi tidak signifikan dan kadar vitamin masih dalam batasan yang diperbolehkan.  Karena profil keamanannya, sampai saat ini, hanya orlistat yang disetujui oleh FDA untuk diresepkan pada anak remaja mulai 12 tahun.  Orlistat terbukti menurunkan berat badan 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan pengaturan makan dan olah raga saja.
Jenis obat lainnya berasal dari keluarga amfetamin, yang cara kerjanya menekan nafsu makan. Amfetamin bisa menimbulkan efek samping seperti insomnia, gelisah, gemetar, sakit kepala, dan hipertensi.
Sementara itu pengusir gemuk dari golongan furosemid lebih bersifat diuretika atau memaksa tubuh mengeluarkan banyak cairan melalui urin. Jika tubuh dipaksa melakukan hal ini, bukan tak mungkin akan terjadi dehidrasi.
Cara lain yang mulai trend digunakan adalah akupunktur. Tusuk jarum ini dapat mengurangi lapar dan nafsu makan, sehingga mengurangi kalori yang masuk ke dalam tubuh.
 
KESIMPULAN :
  • Pola hidup sehat, penting untuk mencegah / mengatasi obesitas dan risiko penyakit yang ditimbulkannya
  • Lingkar perut adalah barometer kesehatan anda. Bila bagian pinggang dari pakaian anda terasa sempit, waspadai adanya Sindrom Metabolik
  • Sindrom Metabolik, bagaikan Alert System. Walau tidak menimbulkan rasa sakit, harus dicari permasalahan yang tersembunyi dan selanjutnya dilakukan intervensi agar tidak berkembang menjadi penyakit yang lebih berbahaya. 

 

Memang tubuh langsing dan sehat selalu jadi idaman semua orang namun bukan berarti kita sembarangan 'menyiksa' tubuh kita bukan?

Jadi, hati-hati jika ingin langsing, lebih baik mulai dengan membiasakan diri hidup sehat  dan berolah raga teratur.

Tubuh langsing, badanpun sehat.
Sumber :http://www.obesitas.web.id

INILAH ALASAN MENGAPA TUBUH SULIT KEMBALI RAMPING


Ukuran tubuh teman Anda bisa memengaruhi bobot tubuh Anda juga.
KOMPAS.com — Mengapa seseorang memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping? Mengapa upaya menurunkan berat badan belum juga terwujud meski sudah berusaha kerja? Berikut adalah beberapa alasan mengapa tubuh kita lebih berat dibanding orang lain.


1. Pekerjaan
Meski gen dan lingkungan amat berpengaruh terhadap dua pertiga perbedaan indeks massa tubuh seseorang, sisanya adalah psikologis. Tak hanya gaya hidup yang supersibuk memaksa kita untuk menyembuhkan rasa sakit, kekecewaan, atau stres dengan mengonsumsi banyak makanan, ditambah lagi dengan waktu tidur yang sangat kurang juga menimbulkan metabolisme yang tak sempurna.

Ditambah lagi, kultur makanan cepat saji ini terbentuk karena gaya hidup dan pekerjaan yang sangat tinggi. Sehingga akhirnya kita memilih untuk makan siang di meja kerja, sarapan di perjalanan, dan lain sebagainya. Tidak berkonsentrasi saat bersantap makanan bisa mencetuskan masalah berat badan. Ketika kita tidak memperhatikan asupan makanan dan tidak makan secara perlahan, maka tubuh pun akan terkena ancaman obesitas.


2. Makanan yang bikin tambah lapar
Makanan yang disajikan di restoran cepat saji, yang amat banyak mengandung lemak, gula, dan garam, akan membuat kita ingin makan lebih banyak, bukannya mengenyangkan. Makanan-makanan tersebut mencetuskan rasa senang di area otak yang diasosiasikan dengan emosi dan rasa senang, seperti alkohol, seks, dan obat-obatan. Tubuh kita merespons dari makanan-makanan tersebut dengan membangun resistensi insulin, diabetes, dan radang sistemik, yang merupakan respons imun seluruh tubuh yang dihubungkan dengan kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung dan kanker.

 
3. Mobil, bangku, dan sofa
Di zaman sekarang, kita sudah tidak lagi menggerakkan tubuh sesering nenek moyang kita yang merupakan pemburu. Ini adalah fakta. Berolahraga dan berlatih adalah hal yang baik untuk menjaga berat tubuh dan meregulasi nafsu makan. Namun, jika Anda ingin menghilangkan lipatan lemak, tapi tidak mengurangi asupan kalori, hanya berolahraga, hanya untuk menghilangkan satu kilogram berat tubuh saja rasanya pasti akan sulit sekali.



4. Teman-teman
Kebanyakan kita menilai ukuran tubuh dengan membandingkan diri dengan orang lain. Riset menunjukkan bahwa jika teman-teman Anda memiliki ukuran tubuh yang lebih gemuk, Anda juga akan memiliki kemungkinan untuk mendapatkan ukuran tubuh yang menyamai, meski tidak tinggal di lingkungan yang berdekatan. Alasan mendasarnya bisa jadi karena kita mengeset apa yang dianggap normal dan tidak. Anda secara tidak sadar membuat set bahwa ukuran tubuh teman Anda tersebut adalah normal dan tidak menyadari bahwa Anda pun mengikuti batas tersebut. 


 5. Ibu
Riset terbaru menunjukkan bahwa janin di dalam perut ibu ternyata mendapatkan pesan "epigenetik" mengenai bagaimana meregulasi berat tubuhnya. Riset di Arkansas Children’s Nutrition Center di Little Rock mencoba menukar anak tikus dari yang dilahirkan oleh tikus yang obesitas ke ibu tikus yang tubuhnya lebih kencang untuk diasuh. Bahkan dengan gen yang sangat mirip sekalipun, bayi tikus tadi, meski memakan makanan yang sama dengan ibu tikus bertubuh ramping, ukuran tubuh si bayi tikus tadi tetap menggelembung.


 6. Ayah dan ibu
Gen seseorang ternyata berpengaruh terhadap kontrol kenyang-tidaknya seseorang. Orang yang sedari dulu tidak pernah memiliki berat badan berlebih (kurus), tak mengerti mengapa sebagian orang bisa makan dengan lahap dan rakus, begitu pula sebaliknya. Jadi, jangan lantas menghakimi seseorang. Karena bisa jadi hal ini merupakan masalah genetika. 


 7. Higienitas yang Lebih Baik
Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan terhadap tikus percobaan, para peneliti menemukan bahwa ada bakteri intestinal tertentu bisa menarik kalori dari makanan lebih banyak, bahkan menambahkan nafsu makan seseorang. Bakteri-bakteri ini bertambah banyak saat kita makin sering menghabisi bakteri pesaingnya dengan antibiotik dan kegiatan-kegiatan lain untuk menjaga higienitas, terang peneliti senior, Andrew Gerwitz, dari Emory University School of Medicine di Georgia.

Penemuan ini tidak dimaksudkan untuk mengatakan bahwa obesitas adalah penyakit berinfeksi, amat mustahil untuk mengubah atau menghilangkan para pembantu intestinal ini setelah bertahun-tahun, jadi jangan harapkan akan ada antibiotik pelawan obesitas dalam waktu dekat ini.

Meski alasan-alasan di atas terdengar sulit dihindari, bukan lantas Anda bisa pasrah begitu saja pada keadaaan. Anda harus tetap mengatur pola makanan dan berolahraga. Jadi, selamat menghargai dan memanjakan tubuh dengan hidup lebih sehat.

sumber :http://female.kompas.com

Sabtu, 12 Juni 2010

Rahasia Dibalik 15 Herbal yang Luar Biasa !!!

 Disadari atau tidak, pola konsumsi harian yang kita lakukan akan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh. Beberapa jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh ternyata memiliki khasiat yang luar biasa, baik sebagai suplemen tubuh, maupun sebagai obat herbal.

Beberapa herbal yang telah diteliti dan terbukti sangat bermanfaat bagi tubuh diantaranya sebagai berikut :
 
1. Tebu
Kandungan : vitamin B2, Sacharum officinarum
Khasiat : daunnya digunakan untuk menyembuhkan demam, sedangkan sari tetes tebunya digunakan sebagai terapi anti diabetes, meredakan batuk, meredakan panas tinggi, menyembuhkan pegal linu dan mengatasi kerusakan gigi.
 
2. Singkong

Kandungan : bagian umbi mengandung vitamin (A, B1, C), kalsium, fosfor, protein, lemak, amilum, sedangkan bagian daunnya mengandung Vitamin (A, B17, dan C), Kalsium, Fosfor, Protein, Lemak, Hidrat arang dan Zat besi. Khasiat : dapat mencegah kanker dan tumor
.
 
3. Nangka
Kandungan : bagian buah mengandung albuminoid dan karbohidrat, sedangkan bagian batang banyak mengandung morin, sianomaklurin (zat samak), flavon, tanin.
Khasiat : daunnya digunakan sebagai terapi antidiabetes, sedangkan bijinya sebagai obat batuk.
 
4. Sawo
Kandungan : bagian kulit banyak terkandung zat tannin, pada bijinya terkandung saponin (senyawa beracun), serta bagian buahnya banyak mengandung kalium, energi, karbohidrat, vitamin (A, C, B6), magnesium serta fosfor.
 
Khasiat : bagian daun digunakan untuk mengobati demam, serta obat luka dan borok. Bagian bunga mengandung ramuan rempah untuk wanita yang melahirkan, sedangkan bagian kulitnya dapat digunakan sebagai obat diare dan demam.
 
5. Anggur
Kandungan : Karotenoid dan likopen, mangan, vitamin C, B6, K dan B1, Resveratrol (kemungkinan dapat mencegah kanker). Khasiat : Menjaga kestabilan gula darah, mengatasi kelelahan, mengatasi influenza, membantu mengatasi polio dan herpes.
 
6. Air Kelapa
Kandungan : nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan besi. Khasiat : sebagai oralit alami, penawar racun, memperlancar saluran pencernaan, mengontrol tekanan darah, meningkatkan kekebalan tubuh dan menggantikan cairan tubuh alami.
 
7. Labu Siam
Kandungan : protein, lemak, kalsium, fosfor dan besi. Khasiat : menurunkan kadar kolesterol serta mencegah hipertensi.
 
8. Pandan
Kandungan : alkoida, flavonoida, tanin, plifenol serta saponin. Khasiat : daun pandan wangi dapat membunuh larva nyamuk aedes aegypti.
 
9. Sambiloto
Kandungan : daun dan cabangnya banyak mengandung zat deoksiandrogarafoli d, andrografolid, homoandrofilid, flavonoid, alkane, keton dan damar. Khasiat : sebagai pengontrol darah tinggi, kanker paru, diare, thypus dan kencing nanah.
 
10. Jeruk Nipis
Kandungan : vitamin c, fosfor, zat besi, hidrat arang, lemak, kalori dan protein. Khasiat : batuk, kelelahan, batu ginjal, bau badan serta diare.
 
11. Jarak
Kandungan : bagian buah banyak mengandung glikosida, tanin, pitosterol, flavonoid serta steroid sapogenin. Sedangkan pada bagian daunnya terkandung apigenin, vitexin, isovitexin. Khasiat : obat sakit gigi, obat malaria, rematik, dan nyeri otot. Selain itu akar jarak dapat digunakan sebagai penawar racun ular.
 
12. Arbei
Kandungan : Saponin, Favonoida, Polifenol (berfungsi sebagai antioksidan) , serta Vitamin C
Khasiat : obat sariawan, mengobati maag ( buah dibuat jus lalu diminum), membantu melawan tifus, meringankan gejala diare.
 
13. Rumput Mutiara
Kandungan : entriacontane, sitisterol-D- glucoside, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, Beta-sitosterol, p-coumaric acid, baihuasheshecaosu serta flavonoid glycosides.
Khasiat : radang usus buntu, bisul, sumbatan saluran sperma, pereda demam, tonsilis, gondongan, pneumonia serta infeksi saluran kemih.
 
14. Serai
Kandungan : mintak atsiri, citronnelal, geraniol, sitral, eugenol, kadine serta kadinol
Khasiat : meringkankan nyeri, batuk dan kelelahan.
 
15. Kemangi
Kandungan : sitral (penghasil aroma khas pada kemangi).
Khasiat : antiperadangan, mencegah diabetes serta dapat mengurangi bau keringat.
 
Selain kelimabelas herbal tersebut, tentunya masih banyak lagi herbal lain yang memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh, baik yang sudah diteliti, sedang dalam proses penelitian, maupun yang baru akan diteliti.

Penelitian didunia kesehatan (alternatif) pun terus berlanjut sampai sekarang, untuk mengimbangi perkembangan dunia medis modern yang umumnya sangat tergantung kepada obat-obatan berbahan kimiawi. Dalam beberapa kasus, terbukti obat-obatan kimiawi ini dalam kadar tertentu belum tentu 100% aman untuk tubuh manusia.
 
Yang luar biasanya.. smuanya itu terdpt di Shake F1 yg Fenomenal!

Jumat, 04 Juni 2010

6 Alasan Harus Cukup Minum Air Putih

KEBIASAAN membawa botol air minum dalam perjalanan atau saat pergi ke mana pun mungkin belum menjadi  tren di masyarakat. Bila haus di tengah jalan, kebanyakan dari kita lebih suka membeli sebotol minuman ringan beraroma teh atau soda atau pun air mineral.
 
Kebutuhan tubuh akan cairan memang tak bisa dibantah. Cairan penting dalam memelihara keseimbangan serta proses metabolisme tubuh Bila asupan cairan ke dalam tubuh tak seimbang dengan pengeluaran, maka dipastikan Anda akan mengalami gangguan atau pun dehidrasi.  

Dalam memenuhi kebutuhan cairan, sebaiknya pilihlah minuman yang baik dan tak menimbulkan risiko bagi kesehatan. Salah satu yang terbaik tentunya adalah air putih, meski faktanya cairan ini kalah populer ketimbang minuman beraroma dan beranekarasa yang beredar di pasaran.

Nah supaya Anda tidak meremehkan khasiat air putih, berikut adalah enam  fakta ilmiah betapa kebiasaan minum cukup air putih setiap hari penting bagi tubuh.

1. Mempertahankan keseimbangan  cairan tubuh
Fakta medis menunjukkan tubuh manusia 60% terdiri dari cairan.  Fungsi-fungsi cairan ini adalah untuk proses pencernaan, penyerapan, sirkulasi, produksi air ludah, transportasi nutrisi dan mempertahankan suhu tubuh.

2.  Membantu mengendalikan kalori. 
Sejak lama, orang yang sedang menjalani program diet melakukan kebiasaan banyak minum air putih sebagai strategi menurunkan berat badan.  Meskipun air tidak menghasilkan efek magis, menggunakannya sebagai pengganti minuman berkalori tinggi tentu saja akan sangat membantu.

"Program diet akan berhasil jika  Anda memilih air atau minuman non- kalori sebagai pengganti minuman yang kaloriLalu diet dengan makanan yang kaya cairan yang lebih menyehatkan, berisi dan membantu Anda memangkas kalori,"ungkap peneliti
dari University State of Pennsylvania  Barbara Rolls, PhD, penulis buku The Volumetrics Weight Control Plan.

3. Membantu membangkitkan otot

Sel-sel yang tidak mampu mempertahankan keseimbangan akan cairan dan elektrolit, akan berakibat pada kelelahan ototKetika sel-sel otot tidak memiliki cairan yang cukup, mereka tidak akan berfungsi dengan baik dan kemampuannya berkurang.

Minum air saat berolahraga juga sangat penting.  American College of Sports Medicine mereko
mendasikan bahwa dua jam sebelum berolahraga sebaiknya seseorang meminum 17 ons cairan.

4.  Membuat kulit tetap bercahaya.
Kulit Anda sebenarnya mengandung banyak air dan berfungsi sebagai benteng dalam mencegah ekses hilangnya cairan tubuh.  Namun begitu, jangan harap bahwa kelebihan cairan dapat dijadikan sebagai cara ampuh menghilangkan kerutan dari garis pada kulit .   

5.  Memelihara fungsi ginjal
Cairan tubuh merupakan media yang juga mentransportasikan sisa atau limbah untuk keluar dan masuk ke  dalam selRacun utama dalam tubuh adalah nitrogen urea darah,  sejenis cairan yang dapat melewati ginjal untuk kemudian diprose dan dieksresikan dalam bentuk urin

Ketika tubuh memiliki cukup cairan, urin akan mengalir bebas, jernih dan bebas bauKetika tubuh tidak punya cuku cairan, konsentrasi urin, warna dan bau akan lebih kentara karena ginjal harus menyerap cairan ekstra untuk menjalankan fungsinya
Tak heran bila Anda minum sedikit air, risiko Anda mengalami batu ginjal akan meningkat terutama pada iklim hangat atau panas.

6.  Mempertahankan fungsi normal usus.  
Asupan cairan yang cukup akan membuat makanan yang melewati saluran cerna dapat mengalir lancar dan mencegah terjadinya kosntipasi.  Ketika Anda tidak punya cukup cairan, usus akan menyerap cairan dari feses atau tinja untuk tetap menjaga hidrasi.  Alhasil, tentu saja buang air besar Anda akan bermasalah. 
Orang kadang takut banyak minum banyak karena bisa bolak-balik ke kamar mandi untuk buang urin. Awalnya memang itu bisa terjadi karena kandung kemih sensitif terhadap penambahan cairan. Namun, setelah beberapa minggu, kandung kemih akan terbiasa dan lebih rileks, sehingga Anda tak harus repot ke kamar mandi. Sekalinya ke buang air seni, bisa keluar cukup banyak.

Air minum yang dianjurkan di sini adalah air murni, bukan bir, teh, kopi, jus buah sekalipun, dan sejenisnya. Sebab, jenis yang bukan air murni itu berisi kandungan lain seperti alkohol, kafein, tanin, maupun gula.


sumber: www.kompas.com

Cegah Kolesterol sejak Dini


text TEXT SIZE :  
Share
TINGGINYA jumlah kolesterol pada anak dapat meningkatkan risiko obesitas, serangan jantung, stroke, serta penyakit kardiovaskular lainnya setelah mereka dewasa.

Tingginya kadar kolesterol pada masa anak-anak memang jarang sekali dilaporkan sebagai salah satu masalah kesehatan. Masalah yang berkaitan dengan tingginya kadar kolesterol juga jarang sekali dibahas sampai sekarang, sehingga kaitan antara kesehatan anak dan kolesterol kerap diabaikan.

Padahal, upaya untuk mengendalikan kadar kolesterol pada anak-anak adalah suatu hal yang sangat penting, khususnya bagi mereka yang orang tuanya memiliki kadar kolesterol tinggi. Diketahui, kolesterol merupakan suatu lemak yang diproduksi di hati dan digunakan oleh tubuh untuk membentuk dinding sel dan beberapa hormon tertentu.

Kolesterol tidak dapat bekerja sendiri di dalam tubuh, karena harus bergabung dengan protein untuk dapat bergerak dalam peredaran darah. Kolesterol dan protein akan bekerja secara bersama-sama dan disebut dengan lipoprotein. Seperti kita tahu, terdapat dua jenis lipoprotein di dalam tubuh.

Pertama, Low-Density Lipoprotein (LDL) yang disebut juga kolesterol jahat. Tingginya kadar LDL dalam darah akan dapat menyumbat dinding arteri di jantung dan otak sehingga berisiko terhadap terjadinya penyakit jantung dan stroke. Dan kedua, High-Density Lipoprotein (HDL) atau disebut juga kolesterol baik. HDL akan membawa kolesterol dari arteri kembali ke hati.

Tingginya kadar HDL dalam darah justru dapat membantu melindungi sistem sirkulasi darah. “Harap dicatat, meningkatnya risiko penyakit bukan tingginya kadar LDL atau HDL, tetapi perbandingan antara keduanya,” kata Guru Besar Ilmu Jantung Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof dr Bambang Madiyono SpJP SpA (K).

Kolesterol sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk membuat hormon dan vitamin D, serta merupakan bagian asam empedu yang memecah lemak dalam sistem pencernaan. Kebutuhan kolesterol tubuh telah dicukupi oleh hati. Namun jika mengonsumsi makanan lemak jenuh berkadar tinggi, hati akan memproduksi kolesterol lebih banyak lagi sehingga pasokannya menjadi berlebihan.

Menurut Bambang, kolesterol yang berlebihan yang tertimbun di dalam dinding pembuluh darah akan menimbulkan aterosklerosis, yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah, yang biasanya terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan lengan serta tungkai. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke. Ini sama dengan kita menyimpan bom waktu dalam tubuh kita.

Data patologis dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa proses aterosklerosis telah terjadi sejak usia anak-anak. Perubahan pada dinding dalam pembuluh darah hampir selalu ditemukan pada usia 20 tahun, dan akan menjadi plak (fibrous plaque) sejak dekade kedua kehidupan. Prosesnya berjalan perlahan namun pasti.

Bahkan, belakangan ini tampak kecenderungan penyakit jantung koroner (PJK) sudah mulai ditemukan pada usia relatif muda. PJK masih menjadi salah satu penyebab kematian utama. Di Indonesia, angka kematian yang disebabkan penyakit jantung dan penyakit degeneratif lainnya terus meningkat, sedangkan yang disebabkan oleh penyakit menular menurun.

Angka kematian yang disebabkan oleh serangan jantung di Tanah Air kini telah mencapai 26–30 persen, bahkan untuk kota besar seperti DKI Jakarta bisa mencapai 42,9 persen. Apalagi, tren saat ini banyak ditemukan banyak anak dan remaja yang menderita obesitas dan merokok. Hal itu tidak dapat dimungkiri seiring dengan kemajuan ekonomi dewasa ini dan perubahan gaya hidup yang tidak sehat.

“Kolesterol darah yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah jantung yang dapat menimbulkan serangan jantung dan stroke. Namun, yang menyebabkan seseorang akhirnya menderita penyakit jantung berasal dari multifaktor,” terangnya.

American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan, anak-anak dan remaja usia 12–18 tahun harus memiliki kadar kolesterol total kurang dari 170 mg/dl, kadar LDL kurang dari 110 mg/dl, kadar HDL 35 mg/dl atau lebih tinggi dan kadar trigliserida kurang dari 150 mg/dl.

Jika hasilnya normal, pengujian bisa diulang kembali 3–5 tahun mendatang. Tapi jika hasilnya menunjukkan kolesterol tinggi maka harus dirujuk ke dokter ahli jantung pediatri. Pemeriksaan kolesterol pada anak-anak dapat dimulai saat usianya dua tahun, khususnya bagi anak yang memiliki risiko tinggi kolesterol.

Bambang mengemukakan, kadar kolesterol yang tinggi pada anak biasanya dapat disebabkan pola makan yang tinggi lemak, adanya riwayat dari orang tua, dan kegemukan atau obesitas. “Anak zaman sekarang suka sekali makanan cepat saji, padahal itu tidak baik untuk kesehatan. Bahkan, menjadi pemicu obesitas,” ujarnya.

Beberapa cara dapat dilakukan untuk menghindari ancaman penyakit yang berasal dari kolesterol tinggi, di antaranya dengan memulai mengubah pola hidup yang kurang baik, seperti menghindari konsumsi makanan dengan kadar kolesterol tinggi dan makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, misalnya gorengan.

Akan lebih baik bila kebiasaan menggoreng diganti dengan menggunakan minyak zaitun, karena minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal dan kaya asam lemak omleat atau Omega-9 yang mampu menurunkan kadar LDL, dan saat bersamaan mampu menaikkan kadar HDL.

Untuk mengendalikan kadar kolesterol sendiri dapat dilakukan melalui diet dengan mengonsumsi makanan bervariasi, cukup kalori untuk pertumbuhan, dan pemeliharaan lemak tidak melebihi 30 persen, total kalori polyunsaturated fatty acid (PUFA) minimal 10 persen serta total kalori konsumsi kolesterol kurang dari 300 mg.

Perubahan pola hidup terutama pola makan terbukti sangat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Makanan yang mengandung banyak serat seperti buah-buahan dan sayuran sangat baik dikonsumsi dibandingkan makanan yang digoreng dan makanan bersantan. Konsumsi makanan sehat pun dapat diartikan mengurangi makanan yang tinggi gula dan asupan alkohol.

Selain itu, kebiasaan lain yang sangat menentukan adalah olahraga rutin, minimal selama 30 menit/hari, empat kali seminggu, menghentikan kebiasaan merokok, dan mengendalikan berat badan.

“Pada anak, dukungan dari semua pihak mulai keluarga, teman hingga pihak sekolah sangat menentukan tingkat kesehatan anak tersebut,” imbuh Bambang.